TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PoliticaWave Yose
Rizal mengatakan, Pemilukada DKI Jakarta menjadi fenomena baru dalam
dunia politik di Indonesia. Yakni social media memegang peranan penting
dalam pembentukan opini dan kampanye.
Pada putaran kedua, perang kedua kandidat semakin dahsyat di social
media. Setiap hari timeline kita dipenuhi oleh berbagai isu tentang
kandidat, dari mulai SARA, korupsi, kebakaran, keamanan dan lain-lain.
Isu ini seakan menenggelamkan program-program yang seharusnya
dikomunikasikan oleh para kandidat
"PoliticaWave menangkap dan menganalisa semua percakapan di social
media, termasuk juga pengaruh berbagai isu tersebut terhadap masyarakat
pengguna internet (netizen). Dari analisa PoliticaWave isu SARA tidak
laku dijual ke masyarakat Jakarta," terang Yose Rizal, di Jakarta
(18/9/2012).
Lebih lanjut ia menjelaskan, berbagai isu SARA yang dilemparkan tidak
mampu mempengaruhi sentimen masyarakat pengguna internet (netizen).
"Berita tentang korupsi dan HAM lebih berpengaruh terhadap sentimen
netizen. Bergabungnya sebuah partai dalam koalisi memiliki dampak besar
di netizen,"jelas dia.
Selain itu, kata dia, ada juga fenomena akun relawan, baik akun asli
maupun pseudonym. Menarik untuk dicermati pola komunikasi antar akun
pendukung kandidat, apakah pola hubungannya organik ataukah sudah diatur
dan direncanakan. Terdapat perbedaan pola komunikasi yang cukup
signifikan antara pendukung Jokowi-Ahok dan Foke-Nara.
Pendukung Jokowi-Ahok terlihat lebih organik dengan akun-akun yang
tersebar jaringannya. Sementara pendukung Foke-Nara terlihat cukup
tersentralisasi pola hubungan antar akunnya. Akun @TrioMacan2000 menjadi
penghubung komunikasi dari banyak akun lainnya.
Seperti pada Pilkada putaran pertama, lanjut Yose, PoliticaWave pun saat ini mengeluarkan hasil monitoring di social media.
"Melalui Share of Exposure dapat kita lihat sampai tanggal 12
September 2012, pasangan Jokowi-Ahok berhasil meraih 54,9 persen buzz
dari netizen, mengungguli pasangan Foke-Nara yang meraih 45,1
persen,"paparnya.
Sementara untuk Net Reputation, pasangan Jokowi-Ahok berhasil
mendapatkan sentimen positif dari netizen dengan indeks 18,51 persen
sementara pasangan Foke-Nara lebih banyak mendapatkan sentimen negatif
dengan indeks 11,38 persen.
Pasangan Jokowi-Ahok mendapatkan total buzz sebesar 1.365.234, dengan
total 562.598 unique user. Pasangan Foke-Nara mendapatkan total buzz
sebesar 813.742, dengan total 309.679 unique user.
Dengan demikian, berdasarkan data percakapan di media sosial yang
terkini, maka PoliticaWave memberikan kesimpulan analisa bahwa pasangan
Jokowi-Ahok (54,9 persen) akan menang tipis dari pasangan Foke-Nara
(45,1 persen) di Pilkada DKI putaran ke dua nanti.
"Analisa ini adalah berdasarkan pemantauan sampai dengan tanggal 12
September 2012 dengan basis lebih dari 2.000.000 percakapan di Twitter,
Facebok, Kaskus, blog, forum dan berbagai situs berita online, dengan
total hamper 900.000 akun yang berbeda,"tutupnya.
Sumber : http://id.berita.yahoo.com/di-dunia-maya-jokowi-diprediksi-kalahkan-foke-nara-172904279.html
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [ tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar ].