Samarinda, Dua video
mesum yang diduga diperankan remaja usia sekolah, beredar di tengah masyarakat
Kabupaten Kutai
Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur. Bahkan salah satunya, diduga kuat
diperankan seorang siswi salah satu SMP setempat.Selain di Kukar, video
tak senonoh itu juga beredar di Samarinda. Video pertama, berdurasi sekitar 6
menit. Seorang remaja wanita terlihat dikelilingi lebih dari 3 rekan remaja
pria berada di sebuah pondok. Adegan mesum yang dilakukan mereka, direkam dengan
menggunakan telepon selular. Bahkan pembicaraan mereka terdengar jelas berlogat
bahasa daerah Kutai Kartanegara."Ini 'kan bahasa Kutai, terdengar
jelas. Video ini sudah menyebar luas dari hp ke hp. Di sini saja (Samarinda)
heboh, apalagi di sana (Kukar)," kata Rudiyanto, dalam perbincangan
bersama detikcom di Samarinda, Minggu (21/10/2012).Rudiyanto menilai,
perilaku tidak senonoh dalam video tersebut tidak lepas dari penyalahgunaan
perkembangan teknologi dan minimnya pengawasan orangtua terhadap perekam dan
pelaku dalam video tersebut.
"Hp bisa
merekam, ya merekamnya yang tidak senonoh seperti ini. Seperti anak remaja yang
tidak dididik dan minim pengawasan orangtuanya," ujar Rudiyanto.Sementara
pada tayangan video lainnya lebih mengejutkan. Dua remaja belia pria dan
wanita, terlihat asik berbuat mesum di atas motor roda dua. Video berdurasi
sekitar 3 menit itu, direkam oleh remaja pria. Namun yang lebih mencengangkan,
pemeran remaja wanita terlihat mengenakan seragam olahraga salah satu SMP negeri
di Kutai Kartanegara berwarna biru.
"Ini di
video, wajah si cewek memang ditutup. Tapi baju olahraganya itu tidak bisa
dibohongi. Tertulis salah satu sekolah negeri di Sebulu, Kukar," ketus
Samsudin, warga Samarinda lainnya.
"Ini
bagaimana sekolahnya ya? Pastinya sangat malu kalau pemeran video itu
benar-benar siswi di sekolah itu. Perilaku remaja sekarang benar-benar
keterlaluan," ucap Samsudin kesal.
"Video
mesum ini menjadi pelajaran sangat berharga, buat orangtua dan guru-guru di
sekolah. Kalau perlu, setiap hari hp itu dirazia isi kontennya. Kalau tidak
razia oleh gurunya, ya dirazia orangtuanya. Supaya perilaku anak setiap hari,
salah satunya bisa diketahui dan diawasi melalui hpnya. Ini benar-benar
perilaku remaja yang menyimpang," tutupnya.
sumber
sumber
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda beri komentar, asal dengan bahasa yang sopan dan tidak Nyepam [ tidak diperkenankan menyertakan link aktif dalam kotak komentar ].